Akuntansi konvensional tidak mengakui adanya perubahan
tingkat harga umum maupun perubahan tingkat harga khusus. Sebagai
konsekuensinya, jika terjadi perubahan daya beli seperti pada periode inflasi,
maka laporan keuangan historis secara ekonomis tidaklah relevan. Pada periode
ini pendapatan umumnya dinilai lebih tinggi sedangkan aktiva tetap dinilai
lebih rendah. Sebenarnya, terdapat beberapa metode akuntansi mengenai pengaruh
perubahan harga, antara lain akuntansi harga tetap, akuntansi nilai sekarang,
dan akuntansi tingkat harga umum. Akuntansi tingkat harga umum akan mengadakan restatement komponen-komponen
laporan keuangan ke dalam rupiah pada tingkat daya beli yang sama, namun sama
sekali tidak mengubah prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam akuntansi
berdasarkan nilai historis.Pada prakteknya, kontroversi yang menyangkut
relevansi penggunaan akuntansi tingkat harga umum masih berlanjut hingga saat
ini.
Laporan Keuangan Biaya Historis
Laporan Posisi Keuangan
- Jumlah dalam laporan posisi keuangan yang belum
dinyatakan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode
pelaporan, disajikan kembali dengan menerapkan indeks harga umum.
- Pos-pos moneter tidak disajikan kembali karena sudah
dinyatakan dalam unit moneter kini pada akhir periode pelaporan. Pos-pos
moneter adalah uang yang dimiliki dan hal yang akan diterima atau dibayar
dalam bentuk uang.
- Aset dan liabilitas, melalui perjanjian, yang terhubung
dengan perubahan harga misalnya indexlinked bonds and loans,
disesuaikan sesuai dengan perjanjian untuk memastikan jumlah saldo pada
akhir periode pelaporan. Pos-pos tersebut dicatat pada jumlah yang telah
disesuaikan dalam laporan posisi keuangan yang disajikan kembali.
- Seluruh aset dan liabilitas lain adalah nonmoneter.
Beberapa pos nonmoneter dicatat pada jumlah kini pada akhir periode
pelaporan, seperti nilai realisasi neto dan nilai wajar,maka pos tersebut
tidak disajikan kembali. Seluruh aset dan liabilitas nonmoneter yang lain
disajikan kembali.
- Sebagian besar pos-pos nonmoneter dicatat pada biaya
perolehan atau biaya perolehan dikurangi penyusutan. Oleh karena itu,
pos-pos tersebut disajikan sebesar jumlah kini pada tanggal akuisisinya.
Biaya perolehan, atau biaya perolehan dikurangi penyusutan, yang disajikan
kembali untuk setiap pos ditentukan dengan menerapkan perubahan indeks
harga umum dari tanggal akuisisi sampai akhir periode pelaporan pada biaya
historis dan akumulasi penyusutan. Misalnya, aset tetap, persediaan bahan
baku dan barang dagangan, goodwill, paten, merek dagang dan aset
serupa disajikan kembali dari tanggal pembeliannya. Persediaan barang
setengah jadi dan barang jadi disajikan kembali dari tanggal terjadinya
biaya pembelian dan biaya konversi.
- Catatan rinci tanggal perolehan dari unit-unit aset
tetap mungkin tidak tersedia atau tidak dapat diestimasi. Dalam keadaan
yang jarang terjadi, hal ini mungkin diperlukan, pada periode pertama kali
menerapkan Pernyataan ini, untuk menggunakan
penilaian profesional independen atas nilai unit tersebut
sebagai dasar penyajian kembalinya.
- Indeks harga umum mungkin tidak tersedia untuk periode
saat menyajikan kembali aset tetap yang disyaratkan oleh Pernyataan ini.
Dalam keadaan ini, entitas mungkin perlu untuk menggunakan dasar estimasi,
misalnya, pada perpindahan kurs antara mata uang fungsional dan mata uang
asing yang relatif stabil.
- Beberapa pos nonmoneter dicatat pada jumlah kini pada
tanggal selain tanggal akuisisi atau tanggal laporan posisi keuangan,
misalnya aset tetap yang telah direvaluasi pada tanggal sebelumnya. Dalam
kasus ini, jumlah tercatat disajikan kembali dari tanggal revaluasi.
- Jumlah yang disajikan kembali dari pos-pos nonmoneter
dikurangi, sesuai dengan PSAK terkait, ketika jumlah tersebut melebihi
jumlah terpulihkan. Misalnya, jumlah aset tetap, goodwill, paten dan merek
dagang yang disajikan kembali dikurangi menjadi jumlah terpulihkan, dan
jumlah persediaan yang disajikan kembali dikurangi menjadi nilai realisasi
neto.
- Investee yang mencatat dengan metode ekuitas dapat
membuat laporan dalam mata uang ekonomi hiperinflasi. Laporan posisi
keuangan dan laporan laba rugi komprehensif investee tersebut disajikan
kembali sesuai dengan Pernyataan ini untuk mengitung
bagian investor atas aset neto dan laba rugi. Ketika laporan
keuangan investee yang disajikan kembali dinyatakan dalam mata uang asing,
maka laporan keuangan tersebut dijabarkan pada kurs penutup.
- Pengaruh inflasi biasanya diakui dalam biaya pinjaman.
Hal yang tidak sesuai untuk menyajikan kembali pengeluaran modal yang
dibiayai dengan pinjaman serta mengkapitalisasi bagian biaya pinjaman
untuk mengkompensasi inflasi selama periode yang sama. Bagian biaya
pinjaman ini diakui sebagai beban dalam periode saat biaya terjadi.
- Entitas dapat memperoleh aset dalam perjanjian yang
mengizinkan entitas untuk menangguhkan pembayaran tanpa menimbulkan beban
bunga eksplisit. Ketika entitas tidak praktis untuk menentukan jumlah
bunga, maka aset tersebut disajikan kembali dari tanggal pembayaran dan
bukan tanggal pembelian.
- Pada awal periode pertama kali penerapan Pernyataan
ini, komponen ekuitas, kecuali saldo laba dan surplus revaluasi, disajikan
kembali dengan menggunakan indeks harga umum dari tanggal komponen ekuitas
tersebut dikontribusikan atau muncul. Surplus revaluasi yang timbul dalam
periode sebelumnya dieliminasi. Saldo laba yang disajikan kembali berasal
dari seluruh jumlah lain dalam laporan posisi keuangan
- Pada akhir periode pertama dan periode selanjutnya,
seluruh komponen ekuitas disajikan kembali dengan menerapkan indeks harga
umum dari awal periode atau tanggal kontribusi, jika lebih belakangan.
Perpindahan dalam ekuitas pemilik selama periode diungkapkan sesuai dengan
PSAK 1 (revisi 2009):
Penyajian Laporan Keuangan
(Laporan Laba Rugi Komprehensif)
- Pernyataan ini mensyaratkan bahwa seluruh pos dalam
laporan laba rugi komprehensif dinyatakan dalam unit pengukuran kini pada
akhir periode pelaporan. Oleh karena itu, seluruh jumlah perlu untuk
disajikan kembali dengan menerapkan perubahan indeks harga umum dari
tanggal pos pendapatan dan beban tersebut awalnya dicatat dalam laporan
keuangan.
Keuntungan atau Kerugian
Posisi Moneter Neto
- Dalam suatu periode inflasi, jika entitas memiliki aset
moneter melebihi liabilitas moneter, maka daya beli entitas menurun; dan
jika entitas memiliki liabilitas moneter melebihi aset moneter, maka daya
beli entitas meningkat sepanjang tidak terhubung dengan suatu tingkat
harga. Keuntungan atau kerugian posisi moneter neto tersebut sebagai
selisih aset nonmoneter, ekuitas dan pos-pos dalam laporan laba rugi
komprehensif yang disajikan kembali serta penyesuaian indeks yang
terhubung dengan aset dan liabilitas. Keuntungan atau kerugian tersebut
dapat diestimasi dengan menggunakan perubahan indeks harga umum menjadi
rata-rata tertimbang selama periode atas selisih antara aset moneter dan
liabilitas moneter.
- Keuntungan atau kerugian posisi moneter neto termasuk
dalam laporan laba rugi. Penyesuaian terhadap aset dan liabilitas yang
terhubung dengan perubahan harga perjanjian) sesuai dengan paragraf 13,
saling hapus dengan keuntungan atau kerugian posisi moneter neto. Pos
pendapatan dan beban lain, seperti pendapatan dan beban bunga serta
selisih kurs terkait investasi atau pinjaman dana, juga terkait dengan
posisi moneter neto. Meskipun pos tersebut diungkapkan secara terpisah,
hal yang dapat membantu jika pos tersebut disajikan bersamaan dengan
keuntungan atau kerugian posisi moneter neto dalam laporan laba rugi
komprehensif.
Laporan Keuangan Biaya Kini
Laporan Posisi Keuangan
- Pos-pos yang disajikan pada biaya kini tidak disajikan
kembali karena sudah dinyatakan dalam unit pengukuran kini pada akhir
periode pelaporan. Pos lainnya dalam laporan posisi keuangan disajikan
kembali sesuai dengan paragraf 11 sampai 24.
Laporan Laba Rugi Komprehensif
- Laporan laba rugi komprehensif yang menggunakan biaya
kini, sebelum penyajian kembali, secara umum melaporkan biaya kini pada
waktu terjadinya transaksi atau peristiwa yang mendasari. Oleh karena itu,
seluruh jumlah tersebut perlu disajikan kembali dalam unit pengukuran kini
pada akhir periode pelaporan dengan menggunakan indeks harga umum.
Keuntungan Atau Kerugian
Posisi Moneter Neto
- Keuntungan atau kerugian posisi moneter neto dicatat
sesuai dengan paragraf 26 dan 27. Laporan Arus Kas
- Pernyataan ini mensyaratkan bahwa seluruh pos dalam
laporan arus kas dinyatakan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode
pelaporan.
Angka Terkait
- Angka terkait pada periode pelaporan sebelumnya, apakah
berdasarkan pada pendekatan biaya historis atau pendekatan biaya kini,
disajikan kembali dengan menggunakan indeks harga umum, sehingga laporan
keuangan komparatif disajikan dalam unit pengukuran kini pada akhir
periode pelaporan. Informasi yang diungkapkan sehubungan dengan periode
sebelumnya juga dinyatakan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode
pelaporan. Untuk tujuan penyajian jumlah komparatif dalam selisih
penyajian mata uang, diterapkan PSAK 10 (revisi 2010): Pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing paragraf 42(b) dan 43.
Laporan Keuangan
Konsolidasi
- Entitas induk yang membuat laporan keuangan dalam mata
uang ekonomi hiperinflasi dapat memiliki entitas anak yang juga membuat
laporan dalam mata uang ekonomi hiperinflasi. Laporan keuangan entitas
anak tersebut perlu disajikan kembali dengan menggunakan indeks harga umum
dari negara yang mata uangnya dilaporkan sebelum dimasukkan dalam laporan
keuangan konsolidasi yang diterbitkan oleh entitas induk. Ketika entitas
anak merupakan entitas asing, maka laporan keuangan yang disajikan kembali
dijabarkan pada kurs penutup. Laporan keuangan entitas anak yang tidak
dilaporkan dalam mata uang ekonomi hiperinflasi diperlakukan sesuai Valuta
Asing.
- Jika laporan keuangan dengan akhir periode pelaporan
yang berbeda dikonsolidasikan, maka seluruh pos moneter dan nonmoneter
perlu disajikan kembali dalam unit pengukuran kini pada tanggal laporan
keuangan konsolidasian.
SUMBER :
PSAK 10 (revisi 2010): Pengaruh Perubahan Kurs 63.10
Hak Cipta © 2010 Ikatan akuntan IndonesIa Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi
Hiperinflasi e Ps no. 63 Hak Cipta © 2010 Ikatan akuntan IndonesIa Pelaporan
Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi e Ps no. 63.
http://achie-achieblog.blogspot.com/2011/04/perbedaan-model-biaya-akuntansi-terkini.html
artikel yang sangat menarik
BalasHapusVisit Us