Minggu, 18 November 2012

SOFTKILL BAGI SEORANG AKUNTAN DAN AUDITOR


Seorang akuntan dan auditor tidak cukup jika hanya memiliki kemampuan Hardskill, tetapi juga harus memiliki softkill. yang dimaksud dari softkill adalah hal yang bersifat halus dan yang meliputi keterampilan psikologis, emosional, dan spiritual. sedangkan pengertian hardskill adalah keterampilan yang nyata, terukur, analitis, dengan hak yang jelas yaitu apa yang kebanyakan orang menganggapnya sebagi tulang punggung keberhasilan. 

Ada beberapa softskill yang dibutuhkan seorang Akuntan dan Auditor dalam melaksanakan profesinya. Yaitu sebagai berikut:
a)      Jujur
Seorang akuntan harus jujur dalam membuat laporan keuangan, tidak boleh memanipulasi angka sedangkan auditor harus memberikan keputusan yang benar.
b)      Disiplin
Akuntan dan Auditor harus melaporkan dan memberikan keputusan tepat pada waktunya sesuai dengan periode yang berlaku.
c)      Bertanggung Jawab
Mampu mempertanggungjawabkan atas laporan keuangan yang sudah dibuat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diberikan.
d)     Ramah
Bersikap ramah kepada sesama akuntan maupun auditor serta klien mereka. Dengan keramahannya, klien akan merasa lebih comfort dalam bekerjasama dengannya.
e)      Sopan
Selain ramah, seorang akuntan dan auditor juga harus memiliki sifat sopan agar terjalin kerjasama yang baik.
f)       Cepat beradaptasi
Adaptasi diperlukan untuk mempermudah mereka dalam pengerjaan tugasnya. Adaptasi yang baik akan menghasilkan pekerjaan yang maksimal.
g)      Hardworker
Laporan keuangan akan selesai dibuat dan diputuskan dengan tepat waktu apabila akuntan dan auditornya mau bekerja keras dalam penyelesaian ugas mereka masing-masing.
h)      Teliti
Akuntan harus teliti dalam menginput angka sesuai dengan transaksi yang sudah dilakukan, sedangkan auditor harus teliti dalam mengoreksi angka yang sudah dibuat oleh akuntan.
i)        Cerdas
Akuntan harus mampu memahami sepenuhnya prinsip dan aturan yang mendasari penyiapan infomasi akuntansi, sedangkan auditor harus cerdas daam mencari bukti-bukti untuk membantunya dalam mengaudit laporan keuangan.sehingga dihasikan keputusan yang tepat.
j)        Peka
Akuntan dan Auditor harus peka terhadap lingkungan sekitar, walaupun daam melakukan pekerjaan dibutuhkan konsentrasi yang tinggi.
k)      Empati
Akuntan dan auditor memiliki kemampuan memahami, merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan dengan lingkungan sekitar tempat mereka bekerja.
l)        Perhatian
Hampir sama dengan empati, sifat perhatian juga harus dimiliki oleh Akuntan dan Auditor dalam bekerja.
m)    Teamwork
Dengan kerjasama yang baik, pekerjaan yang dilakukan akan sesuai dengan apa yang diharapkan bahkan bisa selesai dengan tepat waktu.
n)      Leadership
Selain sifat-sifat diatas, sifat selanjutnya yang harus dimiliki oleh seorang Akuntandan Auditor adalah mampu menjadi seorang pemimpin dalam organisasinya. Hal ini diperlukan untuk mencapai tujuan yang sama diantara sesame Akuntan dan Auditor.
o)      Loyalitas
Akuntan dan Auditor harus loyal terhadap pekerjaannya agar apa yg dihasilkan menjadi yang terbaik.
p)      Komunikasi
Akuntan harus berkomunikasi dengan sesama akuntan agar dalam proses pembuatan laporan keuangan menjadi lebih mudah sedangkan auditor memerlukan komunikasi yang baik dalam penyampaian keputusan yang diambil kepada kliennya.
q)      Critical Observation
Harus mampu mengamati suatu masalah yang terjadi dalam pelaporan dan pengambilan keputusan secara kritis.
r)       Problem Solving
Mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam proses pelaporan dan pengambilan keputusan.
s)       Complication
Mampu mengatasi kesulitan yang terjadi dalam membuat laporan keuangan dan mengambil keputusan.
Hardskill dan Softkill sangat dibutuhkan sekali oleh seorang akuntan dan auditor agar terjadinya keseimbangan dalam bekerja .

Referensi :
http://repository.upi.edu/operator/upload/d_pu_1009675_chapter2.pdf

Senin, 12 November 2012

INEFISIENSI


Inefisiensi merupakan masalah utama bagi industri di Indonesia. Mengapa demikian karena terjadi pemborosan atau pemubaziran dalam proses produksi. Apa saja inefisiensi itu? Mari kita bahas.
Inefisiensi bisa disebut dengan pemborosan atau pemubaziran. Yang dimaksudkan pemborosan disini yaitu :

·         OVER PRODUKSI
 menghasilkan sesuatu secara berlebihan atau lebih cepat dari yang dibutuhkan pada tahap berikutnya. Misalnya,  pembuatan kemasan yang lebih cepat dari isinya sehingga kemasan menumpuk di gudang (manufaktur).

·         PERGERAKAN
Pergerakan atau perpindahan karyawan di tempat kerja yang terlalu sering dan cenderung berlebihan. Misalnya,cperpindahan karyawan untuk menata barang di gudang (manufaktur).

·         MENUNGGU
 Ketika seseorang (Karyawan) atau sesuatu menunggu dengan diam dan tidak mengerjakan aktivitas apapun. Misalnya, pemborosan jenis ini antara lain produksi berhenti karena mesin rusak (manufaktur).

·         TRANSPORTASI
 Setiap perpindahan pekerjaan atau kertas form dari satu step ke step berikutnya pada suatu proses. Misalnya, pemindahan material ke atau keluar gudang (manufaktur).

·         PROSES EKSTRA
 Melakukan sesuatu yang sebenarnya sudah tidak perlu dilakukan lagi. Misalnya, proses produksi yang tidak efisien karena alat yang sudah tidak memadai (manufaktur)

·         INVENTARIS (Inventory)
 Persediaan yang terlalu berlebihan, yang sering tejadi karena produksi yang tidak sesuai dengan permintaan daricustomer. Misalnya, menumpuknya bahan baku di gudang (manufaktur).

·         CACAT atau RUSAK
Segala bentuk kesalahan (error) atau koreksi akibat dari pekerjaan/aktivitas yang tidak dilakukan dengan baik sebelumnya. Misalnya, barang hasil produksi yang cacat (manufaktur).

Menurut Jeffery Liker  (profesor dari Universitas Michigan), pemborosan yang sering terjadi di suatu organisasi, yaitu tidak dimanfaatkannya potensi dan kemampuan karyawan. Sering kali kreativitas, ide, maupun skill karyawan tidak dapat sepenuhnya dikeluarkan untuk kepentingan organisasi.

Contoh kasus inefisiensi pada pabrik gula di Indonesia yang mengakibatkan produktivitas tidak maksimal. Ketua Ikagi, Subiyono mengemukakan, inefisiensi industri gula tidak hanya terjadi pada sisi “on farm” (budi daya), tetapi juga saat proses pengolahan di pabrik (off farm).



“Banyak bagian dari tebu yang terbuang saat proses pengolahan di pabrik gula sehingga membuat rendemen menjadi rendah dan produktivitas juga menurun. Selain itu  terjadi pada penggunaan bahan bakar yang masih tinggi padahal tebu termasuk tanaman yang punya karakteristik sebagai sumber energi. Terkait optimalisasi, ia menilai sebanyak 62 pabrik gula yang beroperasi di Indonesia saat ini seharusnya mampu mencapai produksi 2,96 juta ton atau lebih per tahun. Namun, kenyataannya produksi yang dihasilkan baru sekitar 2,3 juta ton.”

Dari penjelasan dan contoh kasus diatas dapat disimpulkan bahwa inefisiensi itu merugikan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus meminimalisir pembubaziran itu agar tingkat produksi meningkat dan mendatangkan laba bagi perusahaan. 

REFERENSI
www.deskripsi.com
www.mejakerja.com
www.lensaindonesia.com

KARIMAH PATRYANI -23210835

GREEN ECONOMY




Tema kali ini saya mengangkat tentang green economy. Apa itu green economy? Apakah Indonesia mampu menjadi negara green economy? Kendala apa saja yang dihadapi untuk mewujudkan negara green economy?  Bagaimana caranya?

Terlebih dahulu saya akan bahas mengenai pengertian green economy atau ekonomi hijau yaitu hasil ekuitas kesejahteraan sosial dan perbaikan manusia, sementara secara signifikan mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologi. Atau secara singkatnya yaitu perekonomian yang tidak merugikan lingkungan hidup.

Terdapat beberapa kendala dinegeri ini untuk menerapkan ekonomi hijau, yaitu pola hidup masyarakat Indonesia telah membuat pembangunan sangat eksploitatif terhadap sumber daya alam dan mengancam kehidupan pembangunan yang bertumpu pada produksi terbukti membuahkan perbaikan ekonomi, tetapi gagal di bidang sosial dan lingkungan. Seperti, meningkatnya jumlah rumah kaca, emisi gas dan berkurangnya areal hutan serta musnahya berbagai spesies dan keanekaragaman hayati dan terjadinya ketimpangan sosial antara masyarakat miskin dan masyarakat kaya. Sedangkan di pemerintahan, bagaimana meminimalisir jajaran birokrasi untuk memudahkan investasi hijau, memulihkan hukum dan peraturan yang konflik satu sama lain, serta dukungan dana.



Namun Indonesia secara diam-diam telah melakukan berbagai upaya untuk menciptakan energi yang ramah lingkungan dengan harapan bisa menjaga kelangsungan habitat alam. 

Contohnya :
  • ·         Bali dan NTT. Di NTT sudah membuat lampu-lampu dengan menggunakan energi tata surya
  • ·         Menteri Koordinator dan Perekonomian Hatta Rajasa meluncurkan mobil listrik atau yang biasa disebut Green Car. Peluncuran mobil listrik ini merupakan salah satu upaya untuk menerapkan Green Economy yang bertujuan agar pembangunan dapat berkelanjutan, angka kemiskinan dipangkas, dan kesejahteraan bisa dinikmati semua orang.



Bagaimana caranya agar Indonesia menjadi negara Green Economy?

Caranya yaitu dengan mengubah perilaku dan tingkatkan kualitas lingkungan, Dari sini terlihat pentingnya perubahan paradigma dan perilaku untuk selalu mengambil setiap kesempatan dalam mencari informasi, belajar dan melakukan tindakan demi melindungi dan mengelola lingkungan hidup. Dengan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Serta peran dukung pemerintah dan Generasi-generasi muda yang akan menjadi penerus habitat ini, dan mereka harus bisa menyadari akan pentingnya menjaga dan melindungi juga memelihara lingkungan yang akan menjadi  warisan bagi mereka dimasa mendatang.


Referensi :
www.wikipedia.com
www.hukumonline.com
www.kawanalam.blogspot.com
www.nationalgeographic.co.id
KARIMAH PATRYANI - 23210835

Minggu, 11 November 2012

IFRS (International Financial Report Standart)


Pengertian IFRS itu apa?
 Bagaimana sejarahnya?
 Apa manfaatnya? Mari kita bahas satu persatu 

IFRS yaitu standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Tujuan IFRS yaitu memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang :
  • ·         Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
  • ·         Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
  • ·         Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.


Selanjutnya saya akan bahas tentang sejarah IFRS, berawal pada tahun 1982, International Financial Accounting Standard (IFAC) mendorong IASC sebagai standar akuntansi global. Hal yang sama dilakukan Federasi Akuntan Eropa pada 1989. Pada 1995, negara-negara Uni Eropa menandatangani kesepakatan untuk menggunakan IAS. Setahun kemudian, US-SEC (Badan Pengawas Pasar Modal AS) berinisiatif untuk mulai mengikuti GAS. Pada 1998 jumlah anggota IFAC/IASC mencapai 140 badan/asosiasi yang tersebar di 101 negara. Akhirnya, pertemuan menteri keuangan negara-negara yang tergabung dalam G-7 dan Dana Moneter Internasional pada 1999 menyepakati dilakukannya penguatan struktur keuangan dunia melalui IAS. Pada 2001, dibentuk IASB sebagai IASC. Tujuannya untuk melakukan konvergensi ke GAS dengan kualitas yang meliputi prinsip-prinsip laporan keuangan dengan standar tunggal yang transparan, bisa dipertanggung jawabkan, comparable, dan berguna bagi pasar modal. Pada 2001, IASC, IASB dan SIC mengadopsi IASB. Pada 2002, FASB dan IASB sepakat untuk melakukan konvergensi standar akuntansi US GAAP dan IFRS. Langkah itu untuk menjadikan kedua standar tersebut menjadi compatible. Proses yang panjang tersebut akhirnya menjadi apa yang disebut IFRS, yang merupakan suatu tata cara bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangannya berdasarkan standar yang bisa diterima secara global. Jika sebuah negara beralih ke IFRS, artinya negara tersebut sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan.

Ada empat hal pokok yang diatur standar akuntansi :
1.      Definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan yaitu untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya;
2.      Pengukuran dan penilaian yaitu untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca);
3.      Pengakuan yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan;
4.      Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan.

 Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berdasar IFRS
 Elemen Laporan Keuangan
1.      Neraca
2.      Laporan Laba Komperhensif
3.      Laporan Perubahan Ekuitas
4.      Laporan Arus Kas
5.      Catatan Atas Laporan Keuangan
6.      Laporan Posisi Keuangan pada Perioda Komparatif
         
Basis Pengukuran
1.      Biaya Perolehan
2.      Biaya Kini
3.      Nilai Realisasi dan Penyelesaian
4.      Nilai Sekarang.

Konversi PSAK ke IFRS
Pada tanggal 1 Januari 2012, Indonesia menerapkan IFRS Konverge dengan tujuan agar dapat meningkatkan daya informasi dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Adopsi standar internasional juga sangat penting dalam rangka stabilitas perekonomian. Manfaat dari program konvergensi IFRS diharapkan akan mengurangi hambatantan-hambatan investasi, meningkatkan transparansi perusahaan, mengurangi biaya yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan, dan mengurangi cost of capital. Sementara tujuan akhirnya laporan keuangan yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) hanya akan memerlukan sedikit rekonsiliasi untuk menghasilkan laporan keuangan berdasarkan IFRS.

Manfaat Konvergensi IFRS :
1. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar Akuntansi keuangan yang dikenal secara internasional
2. Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi
3. Menurunkan modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.

Referensi :

1.    www.wikipedia.com
2.    www.wartawarga.gunadarma.ac.id
3.    www.magussudrajat.blogspot.com

h