Inefisiensi bisa disebut dengan pemborosan atau pemubaziran. Yang dimaksudkan pemborosan disini yaitu :
· OVER PRODUKSI
· PERGERAKAN
· MENUNGGU
· TRANSPORTASI
· PROSES EKSTRA
· INVENTARIS (Inventory)
· CACAT atau RUSAK
Menurut Jeffery Liker (profesor dari Universitas Michigan), pemborosan yang sering terjadi di suatu organisasi, yaitu tidak dimanfaatkannya potensi dan kemampuan karyawan. Sering kali kreativitas, ide, maupun skill karyawan tidak dapat sepenuhnya dikeluarkan untuk kepentingan organisasi.
Contoh kasus inefisiensi pada pabrik gula di Indonesia yang mengakibatkan produktivitas tidak maksimal. Ketua Ikagi, Subiyono mengemukakan, inefisiensi industri gula tidak hanya terjadi pada sisi “on farm” (budi daya), tetapi juga saat proses pengolahan di pabrik (off farm).
“Banyak bagian dari tebu yang terbuang saat proses pengolahan di pabrik gula sehingga membuat rendemen menjadi rendah dan produktivitas juga menurun. Selain itu terjadi pada penggunaan bahan bakar yang masih tinggi padahal tebu termasuk tanaman yang punya karakteristik sebagai sumber energi. Terkait optimalisasi, ia menilai sebanyak 62 pabrik gula yang beroperasi di Indonesia saat ini seharusnya mampu mencapai produksi 2,96 juta ton atau lebih per tahun. Namun, kenyataannya produksi yang dihasilkan baru sekitar 2,3 juta ton.”
Dari penjelasan dan contoh kasus diatas dapat disimpulkan bahwa inefisiensi itu merugikan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus meminimalisir pembubaziran itu agar tingkat produksi meningkat dan mendatangkan laba bagi perusahaan.
REFERENSI
www.deskripsi.com
www.mejakerja.com
www.lensaindonesia.com
KARIMAH PATRYANI -23210835
Tidak ada komentar:
Posting Komentar