Judul : KAJIAN EFEKTIFITAS MODEL PROMOSI PEMASARAN PRODUK UMKM
Oleh : Teuku Syarif
Abstraksi
The uncapability of MSME facing global market among others due to the weakness of
MSMEin acccessing information, related to poor promotional action for MSME’s products.
Promotion could be done by various efforts such as exposition, business contact, trade
mission, business centre, trading house and other activities. Promotion has a real influence
towards increasing sales turnover, profit, absorbtion of man power. The increase of
production technology of MSMEs and business management sistem of MSMEs. The impact of
quality value of various types of promotion which are analized consecutively are: 1) Trading
Board; 2) Business Gathering; 3) Exhibition; dan 4) Trade Mission. Several free variable
which has real influence on the success of promotion are: a) Promotion organizer; b) Cost of
promotion; c) Type and quality of commodity; and d) Location or site of promotion; e) Time
of promotion; f) Total of commodity competitor promoted. Some problems often
arise and decrease the effectiveness of promotion are: a) Sectoral partial planning
(un-coordinated); b) Conformity of the location and the product to be promoted
specifically which are related to the demand on the commodity to be promoted;
c) Implementation time and the characteristis
of the commodity and the fluctuation of demand on the commoditu concerned.
To develop Trading Board, it needs socialization of the benefit of the promotional
programme into the regions,and Trading Board in many places.
MSMEin acccessing information, related to poor promotional action for MSME’s products.
Promotion could be done by various efforts such as exposition, business contact, trade
mission, business centre, trading house and other activities. Promotion has a real influence
towards increasing sales turnover, profit, absorbtion of man power. The increase of
production technology of MSMEs and business management sistem of MSMEs. The impact of
quality value of various types of promotion which are analized consecutively are: 1) Trading
Board; 2) Business Gathering; 3) Exhibition; dan 4) Trade Mission. Several free variable
which has real influence on the success of promotion are: a) Promotion organizer; b) Cost of
promotion; c) Type and quality of commodity; and d) Location or site of promotion; e) Time
of promotion; f) Total of commodity competitor promoted. Some problems often
arise and decrease the effectiveness of promotion are: a) Sectoral partial planning
(un-coordinated); b) Conformity of the location and the product to be promoted
specifically which are related to the demand on the commodity to be promoted;
c) Implementation time and the characteristis
of the commodity and the fluctuation of demand on the commoditu concerned.
To develop Trading Board, it needs socialization of the benefit of the promotional
programme into the regions,and Trading Board in many places.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lemahnya kemampuan UMKM dalam mengakses informasi diduga terkait langsung dengan kondisi faktor internal UMKM yang dibayangi oleh berbagai Peneliti pada Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Promosi, Pemasaran Produk UMKM 2 keterbatasan untuk mampu memberikan informasi kepada konsumen. Akibatnya produk UMKM yang sebenarnya memiliki pangsa pasar yang cukup besar di dunia internasional, belum banyak diketahui konsumen. Dengan memperhatikan kondisi dana dan sumberdaya manusia UMKM, khususnya usaha mikro dan usaha kecil, kegiatan tersebut agaknya sulit dilakukan oleh mereka sendiri. Untuk itu pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan pemberdayaan UMKM (stakeholders), terutama pemerintah harus berpatisipasi aktif membantu kegiatan promosi pemasaran produk UMKM.
1.2. Sasaran Kajian1). Mengetahui pengaruh berbagai kegiatan promosi pemasaran UMKM terhadap perluasan pangsa produk UMKM dan pendapatan UMKM;
2). Mengidentifikasi faktor-faktor strategis yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan promosi pemasaran produk UMKM dan;
3). Menetapkan Model dan Pola promosi pemasaran yang paling efektif untuk mendukung perluasan pangsa pasar produk UMKM.
1.3. Manfaat1). Didapatkannya gambaran konkrit tentang sejauh mana program promosi produk UMKM dalam bentuk pameran berdampak positif terhadap pangsa pasar produk KUKM, yang secara langsung diasumsikan dapat meningkatkan pendapatan UMKM.
2). Didapatkannya bentuk program promosi pemasaran yang paling efektif untuk mendukung peningkatan pangsa pasar dan pendapatan UMKM 3
3). Diketahuinya faktor-faktor strategis yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan promosi pemasaran produk UMKM.
Lemahnya kemampuan UMKM dalam mengakses informasi diduga terkait langsung dengan kondisi faktor internal UMKM yang dibayangi oleh berbagai Peneliti pada Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Promosi, Pemasaran Produk UMKM 2 keterbatasan untuk mampu memberikan informasi kepada konsumen. Akibatnya produk UMKM yang sebenarnya memiliki pangsa pasar yang cukup besar di dunia internasional, belum banyak diketahui konsumen. Dengan memperhatikan kondisi dana dan sumberdaya manusia UMKM, khususnya usaha mikro dan usaha kecil, kegiatan tersebut agaknya sulit dilakukan oleh mereka sendiri. Untuk itu pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan pemberdayaan UMKM (stakeholders), terutama pemerintah harus berpatisipasi aktif membantu kegiatan promosi pemasaran produk UMKM.
1.2. Sasaran Kajian1). Mengetahui pengaruh berbagai kegiatan promosi pemasaran UMKM terhadap perluasan pangsa produk UMKM dan pendapatan UMKM;
2). Mengidentifikasi faktor-faktor strategis yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan promosi pemasaran produk UMKM dan;
3). Menetapkan Model dan Pola promosi pemasaran yang paling efektif untuk mendukung perluasan pangsa pasar produk UMKM.
1.3. Manfaat1). Didapatkannya gambaran konkrit tentang sejauh mana program promosi produk UMKM dalam bentuk pameran berdampak positif terhadap pangsa pasar produk KUKM, yang secara langsung diasumsikan dapat meningkatkan pendapatan UMKM.
2). Didapatkannya bentuk program promosi pemasaran yang paling efektif untuk mendukung peningkatan pangsa pasar dan pendapatan UMKM 3
3). Diketahuinya faktor-faktor strategis yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan promosi pemasaran produk UMKM.
II. KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Kerangka Dasar
Salah satu masalah besar yang dihadapi dalam pemberdayaan UMKM adalah rendahnya akses UMKM terhadap pasar. Secara konseptual diketahui bahwa empat unsur yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam berkompetisi adalah a) produk, b) harga, c) tempat/lokasi dan, d) promosi. Keempat faktor strategis ini saling terkait dalam meningkatkan fungsi pemasaran. Dalam era keterbukaan ini dimana batas-batas ruang sudah mulai ditinggalkan peran faktor promosi yang terkait dengan ruang yang sangat luas mulai memperlihatkan pengaruh dominannya. Dominasi faktor promosi diindikasikan
dari luasnya penyebaran suatu jenis produk yang ada kalanya dapat menekan pengaruh ketiga faktor lainnya. Beberapa unsur yang harus dimasukan dalam kalkulus perencanaan promosi adalah ; bentuk promosi, tempat dan besaran promosi, jenis barang yang akan dipromosikan, peluang pasar, pesaing, barang substitusi dan kompleter atas barang tersebut, selera konsumen, trent atau mode dan faktor-faktor eksternal lainnya. Dari beberapa hasil pengamatan antara lain yang dilakukan oleh Sirait (2002) diketahui bahwa, UKM yang sering mengikuti kegiatan promosi kebanyakan UKM yang tergolong mempunyai skala usaha kecil menuju menengah.
2.2. Kerangka Operasional
Sesuai dengan tujuaan kajian maka analisis diarahkan melihat seberapa
besar dampak dari pelaksanaan pameran terhadap perluasan pasar yang berdampak
pada peningkatan omset UMKM. Secara skematis hubungan antar keterkaitan
faktor penentu, dengan dampak keberhasilan promosi dalam bentuk pemasaran
serta keterkaitan antar dampak tersebut seperti pada bagan.
2.3. Variabel Analisis
1) Faktor penentukan (Independent variable) yaitu: a) kondisi internal
UMKM, yang terdiri dari teknologi produksi; b) volume produksi,
keahlian/keterampilan, penanganan dan omset usaha UMKM; c) Jenis produk
yang ingin dipamerkan/pasarkan, yang dibagi dalam tiga bentuk barang yaitu
barang kebutuhan primer, sekunder dan tersier; d) Frekuensi Keikutsertaan
UMKM dalam Pameran; e) Penyelenggaraan promosi; f) Tema promosi; h)
Karakter produk terdiri dari: (1) kualitas barang, (2) keunikan, (3)
Sasaran/target konsumen, dan (4) Target pasar; g) Biaya; i) Lokasi promosi;
j) Lama waktu penyelenggaran; k) Prosedur dan keikutsertaan; l) Jumlah
pesaing dan kondisi persaingan.
2) Dampak keberhasilan pelaksanaan pameran terdiri dari: a) Perluasan Pasar
Produk UMKM; b) Peningkatan teknologi produksi; c) Peningkatan
Kualitas Manajemen dan SDM.
IV. METODA PENELITIAN
4.1. Data dan Metoda Pengumpulan Data
4.2. Metode Analisis
V. HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS
4.2. Metode Analisis
V. HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS
Ada empat bentuk promosi yang secara umum pernah diikuti oleh rata-rata UMKM yaitu Pameran, Trading Board, Misi/Kontak Dagang dan Temu Bisnis, Pameran merupakan bentuk promosi yang paling banyak (29 kali) diikuti UMKM. Bentuk promosi yang banyak peserta adalah pameran, diikuti dengan Trading Board, sedangkan Temu Bisnis merupakan bentuk promosi yang paling sedikit menyerap jumlah peserta. Usaha yang dapat dilakukan untuk memperbesar keikutsertaan UMKM dalam programpromosi adalah: a) memperbanyak program-promosi melalui kerjasama dengan para stakeholders; b) Memfasilitasi kegiatan promosi; c) mendorong UMKM untuk ikut dalam program tersebut, dengan membuktikan bahwa kegiatan ini akan memberikan manfaat ekonomi; d) memberdayakan UMKM untuk mampu ikut serta dalam kegiatan promosi; e) membangun lingkage yang saling menguntungkan antar UMKM dan antaraUMKM dengan semua stakeholder lainnya; serta f) untuk melaksanakan promosi dalam skala yang lebih besar produsen dari suatu daerah produksi, dapat melaksanakannya secara terkoordinasi.Beberapa kendala yang diduga mempengaruhi kemampuan pengembangan teknologi produksi UMKM antara lain: a) kesulitan dalam mendapatkan dana pinjaman untuk pembelian sarana usaha yang berteknologi lebih tinggi; b) adanya 8 aturan perundang-undangan yang menyebabkan kesulitan dalam pengadaan sarana berteknologi seperti UU Perpajakan yang menetapkan pajak cukup tinggi untuk impor barang-barang modal, UU penanaman modal belum memberikan kesempatan yang lebih luas kepada investor asing untuk membangun mitra dengan UMKM; c) Kesulitan untuk mendapatkan SDM yang berkemampuan untuk menggunakan teknologi maju dan atau pengembangan SDM serta; d) Kurangnya dukungan dari stakeholders terutama baik di tingkat kabupaten, tingkat propinsi maupun di tingkat pusat. Keikutsertaan UMKM dalam kegitan promosi pemasaran mempengaruhi aspek finansial UMKM. Besarnya rasio biaya manfaat dari pelaksanaan promosi ditentukan oleh kondisi usaha UMKM sendiri, terutama laba dan omset. Hasil pengujian nilai bobot dari semua aspek pengamatan terhadap keempat bentuk kegiatan promosi pemasaran, mengindikasikan bahwa sesungguhnya kegiatan promosi pemasaran layak untuk dilakukan oleh pengusaha kecil dan pengusaha menengah urutan (Ranking) nilai bobotnya adalah sebagai berikut:
Temu Bisnis berbeda dengan bentuk-bentuk promosi lainnya karena dalam Temu Bisnis, calon pembeli atau mitra usaha sudah diberikan informasi tentang produk-produk yang akan ditawarkan mulai dari jenis barang, kualitas barang, jumlah 9 barang serta pola kerjasama atau kemitraan.
Kondisi internal UMKM dalam hal ini lebih berperan sebagai komponen dalam efisiensi produksi (melalui kualitas dan kuantitas SDM, modal kerja sarana dan prasarana yang dimiliki. jenis barang yang dipromosikan adalah barang-barang kebutuhan primer seperti pakaian, Sepatu tas tangan, suku cadang kendaraan dan bahan makanan. Banyaknya jumlah pesaing akan mendorong suatu perusahaan untuk berproduksi lebih efisien, untuk itu perusahaan yang bersangkutan akan terdorong untuk menggunakan teknologi yang yang lebih efisien. Hanya ada satu variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap pengembangan manajemen usaha yaitu kondisi internal UMKM. bahwa perbaikan manjemen perusahaan merupakan salah satu faktor yang sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan efisiensi usaha perusahaan yang bersangkutan.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kegiatan Promosi selama tiga tahun pertama berpengaruh nyata terhadap
peningkatan omset penjualan dan laba, tetapi mulai tahun keempat pengaruh
tersebut kembali menurun. Peningkatkan laba UMKM bersifat kuadratik
terhadap peningkatan omset, karena peningkatan laba bukan hanya disebabkan
oleh omset UMKM tetapi juga karena berkurangnya marjin yang terserap
dalam serta pasar, serta adakalanya juga menurunkan biaya produksi.
Promosi pemasaran berdampak nyata positif terhadap kemampuan penyerapan
tenaga kerja. Promosi pemasaran berdampak positif terhadap peningkatan teknologi
produksi UMKM yang diindikasikan dari meningkatnya nilai produksi. Promosi pemasaran berdampak positif terhadap pengembangan sistem usaha UMKM.
Trading board berdampak positif pada meningkatnya jumlah pembeli dan
omset yang relatif besar, hal ini karena Trading Board memiliki jangkauan
daerah yang luas. Demikian juga untuk ikut dalam Trading diperlukan biaya
yang besar maka bentuk promosi ini juga layak dilakukan oleh semua UMKM
termasuk para pengusaha mikro. Pameran mempunyai kehandalan dari aspek penyerapan tenaga kerja dan jumlah pembeli; mempengaruhi, pangsa pasar, omset dan laba perusahaan.
Beberapa masalah yang sering timbul dan mengurangi efektifitas promosi
adalah: a) perencanaan yang bersifat parsial sektoral (tidak terkoordinasi); b)
Kesesuaian lokasi dengan produk yang akan dipromosikan terutama yang 16
berkaitan dengan demand atas barang yang akan dipromosikan serta; c) waktu
penyelenggaraan dengan sifat barang dan fluktuasi permintaan atas barang
tersebut.
5.2 Saran Untuk mengembangkan Trading Board perlu dilakukan sosialisasi kegunaan
dari program promosi tersebut ke daerah-daerah, sehingga dapat mendorong
pemerintah Daerah untuk membangun Trading Board di banyak tempat.
Usaha yang dapat dilakukan untuk memperbesar keikutsertaan UMKM dalam
program promosi adalah: a) memperbanyak program-promosi melalui
kerjasama dengan para stakeholder; b) Memfasilitasi kegiatan promosi ; c)
mendorong UMKM untuk ikut dalam program tersebut, dengan membuktikan
bahwa kegiatan ini akan dapat memberikan manfaat ekonomi; d)
memberdayakan UMKM untuk mampu ikut serta dalam kegiatan promosi; e)
membangun lingkage yang saling menguntungkan antar UMKM dan antara
dengan semua stakeholder.
Kegiatan Promosi selama tiga tahun pertama berpengaruh nyata terhadap
peningkatan omset penjualan dan laba, tetapi mulai tahun keempat pengaruh
tersebut kembali menurun. Peningkatkan laba UMKM bersifat kuadratik
terhadap peningkatan omset, karena peningkatan laba bukan hanya disebabkan
oleh omset UMKM tetapi juga karena berkurangnya marjin yang terserap
dalam serta pasar, serta adakalanya juga menurunkan biaya produksi.
Promosi pemasaran berdampak nyata positif terhadap kemampuan penyerapan
tenaga kerja. Promosi pemasaran berdampak positif terhadap peningkatan teknologi
produksi UMKM yang diindikasikan dari meningkatnya nilai produksi. Promosi pemasaran berdampak positif terhadap pengembangan sistem usaha UMKM.
Trading board berdampak positif pada meningkatnya jumlah pembeli dan
omset yang relatif besar, hal ini karena Trading Board memiliki jangkauan
daerah yang luas. Demikian juga untuk ikut dalam Trading diperlukan biaya
yang besar maka bentuk promosi ini juga layak dilakukan oleh semua UMKM
termasuk para pengusaha mikro. Pameran mempunyai kehandalan dari aspek penyerapan tenaga kerja dan jumlah pembeli; mempengaruhi, pangsa pasar, omset dan laba perusahaan.
Beberapa masalah yang sering timbul dan mengurangi efektifitas promosi
adalah: a) perencanaan yang bersifat parsial sektoral (tidak terkoordinasi); b)
Kesesuaian lokasi dengan produk yang akan dipromosikan terutama yang 16
berkaitan dengan demand atas barang yang akan dipromosikan serta; c) waktu
penyelenggaraan dengan sifat barang dan fluktuasi permintaan atas barang
tersebut.
5.2 Saran Untuk mengembangkan Trading Board perlu dilakukan sosialisasi kegunaan
dari program promosi tersebut ke daerah-daerah, sehingga dapat mendorong
pemerintah Daerah untuk membangun Trading Board di banyak tempat.
Usaha yang dapat dilakukan untuk memperbesar keikutsertaan UMKM dalam
program promosi adalah: a) memperbanyak program-promosi melalui
kerjasama dengan para stakeholder; b) Memfasilitasi kegiatan promosi ; c)
mendorong UMKM untuk ikut dalam program tersebut, dengan membuktikan
bahwa kegiatan ini akan dapat memberikan manfaat ekonomi; d)
memberdayakan UMKM untuk mampu ikut serta dalam kegiatan promosi; e)
membangun lingkage yang saling menguntungkan antar UMKM dan antara
dengan semua stakeholder.
DAFTAR PUSTAKAAffandi, (1984). Manajemen Promosi dan Pemasaran Produk. PT. Bina Aksara. Jakarta.
Harry.R. Tosdal, (1969). Introduction to Sales Mangement. Mac Graw Hill Book Company
New York
Kasali Reinald, (2005). Tantangan Pemasaran Dalam Era Pasar Global (makalah yang
disampaikan dalam Seminar sehari Penggembangan Pemasaran Industri Kerajinan
Dalam Menghadapi Pasar Global). Program Magister Manajemen Universitas
Indonesia. Jakarta.
Manulang, (1984). Marketing. Bharata. Jakarta.
Nurachmat, (2002). Kajian Manfaat Pameran dalam Meningkatkan Omset Industri kecil
(Thesis). Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran Bandung. 17
Panglaikim, (1980). Marketing (Suatu Pengantar). P.T. Pembangunan Jakarta.
Ramlan, (2001). Macam-macam Bentuk Promosi yang Mendukung Usaha Pemasaran Produk
Industri Kecil. P.T. Bina Antar Nusa. Jakarta.
Shaw.A.R, (1967). Some Problem of Market Distribution. Business Review Havard
University of London.
Sujito, (1997). Kajian Pengembangan Sistem Pemasaran melalui Program Promosi (Studi
kasus kebijakan Perdagangan Internasional). Program Pasca Sarjana Universitas
Gajah Mada.
Wahiddin, (2001). Membangun Pemasaran Melalui Berbagai Bentuk Promosi. Buletin
Ekonomi dan Sosial Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Sumberdaya Nasional.
Nama Kelompok :
ANGGRAINI DESTI WULANDARI (20210848)
KARIMAH PATRYANI (23210835)
MAY PUSPITA SARI (29210044)
NUR FADHILLAH (25210123)
RAHMI ISMAYANI (25210588)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar