Hujan deras yang terus menerus mengguyur ibukota serta kiriman air dalam kepasitas besar dari
Bogor dan Depok telah melumpuhkan aktifitas warga Jakarta.
Banyak toko dan perkantoran
yang masih buka, namun banjir yang melanda jalanan serta rel kereta membuat
ribuan karyawan tidak bisa menjangkau tempat kerja di daerah pusat kota. Di
wilayah seputar bundaran Hotel Indonesia, ketinggian air yang berwarna keruh
mencapai lutut orang dewasa.
Bursa Efek Indonesia (BEI)
dibuka sesuai jadwal, namun Direktur Perdagangan BEI Samsul Hidayat mengatakan
transaksi perdagangan sesi pagi relatif sepi dengan total nilai sekitar Rp1
triliun. Biasanya, sesi pagi mencapai Rp2,3 triliun hingga Rp2,5 triliun. Kamis
siang, Indeks Harga Saham Gabungan turun 0,2%.
Di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta, sejauh ini tak ada pembatalan penerbangan, kata Trisno Heryadi,
Sekretaris Korporat PT Angkasa Pura II. “Kami telah mengantisipasi situasi ini
dan bekerja sama dengan kepolisian, militer, serta Badan SAR Nasional dalam
menyediakan truk, bus, dan perahu karet untuk membantu penumpang mengarungi
banjir.
Jakarta rawan terjangan
banjir dikarenakan banyak pembangunan yang tidak memberi tempat aliran air dan
masih banyaknya budaya membuang sampah pada sungai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar