Selasa, 12 Februari 2013

Mass Rapid Transit Jakarta



Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak henti-hentinya mencari ide untuk mengurangi kemacetan di ibu kota tercinta ini. Berbagai cara telah digunakan untuk mengurangi kemacetan namun masih saja belum terurai.

Pemerintah Prov. DKI Jakarta sedang merencanakan pembangunan Mass Rapid Transit Jakarta yang diharapkan dapat mengurai  kemacetan di ibu kota tercinta ini. Depo MRT akan dibangun di Depo di Lebak Bulus, karena lahan masih tersedia luas dibandingkan lokasi lain, selain juga praktis kalau MRT mulai berjalan pagi hari dari Lebak Bulus tempat tinggal para penumpang.


Jenis lintasan Mass Rapid Transit dibagi menjadi 3 yaitu :



Kereta api permukaan (surface)
Kereta api permukaan berjalan di atas tanah. Umumnya kereta api yang sering dijumpai adalah kereta api jenis ini. Biaya pembangunannya untuk kereta permukaan adalah yang termurah dibandingkan yang di bawah tanah atau yang layang. Umumnya lintasan permukaan ini di Indonesia dibangun sebelum Perang Dunia II.

Yang akan menggunakan lintasan ini yaitu jalur lintasan Dukuh Atas - Senayan (jarak sekitar 3 km), karena jalur ini terdapat Banjir Kanal Barat dan Jembatan Semanggi, sehingga diperkirakan memanfaatkan jalur busway yang kini sudah ada dan memungkinkan secara surface.


Kereta api layang (elevated)

Kereta api layang berjalan di atas dengan bantuan tiang-tiang, hal ini untuk menghindari persilangan sebidang, agar tidak memerlukan pintu perlintasan kereta api. Biaya yang dikeluarkan sekitar 3 (tiga) kali dari kereta permukaan dengan jarak yang sama, misalnya untuk kereta api permukaan membutuhkan $ 10 juta maka untuk kereta api layang membutuhkan dana $ 30 juta.

Yang menggunakan lintasan ini yaitu jalur lintasan Senayan - Lebak Bulus (jarak sekitar 11 km)karena harus melalui medan yang banyak rintangan di atas permukaan, sedangkan kalau subway tidak diperlukan untuk menghindari biaya yang besar.


 Kereta api bawah tanah (subway)

Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan di bawah permukaan tanah (subway). Kereta jenis ini dibangun dengan membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai jalur kereta api. Biaya yang dikeluarkan sangat mahal sekali, karena sering menembus 20m di bawah permukaan, kali - bangunan maupun jalan, yaitu 7 (tujuh) kali lipat dari pada kereta permukaan. Misalnya kalau untuk membangun dengan jarak yang sama untuk permukaan membutuhkan $ 10 juta, maka yang di bawah tanah memerlukan $ 70 juta.
Yang akan menggunakan lintassan ini yaitu Jalur lintasan Kota-Dukuh Atas (jarak sekitar 7 km) karena jalur ini lebih memungkinkan dengan subway dengan alasan tehnis benyak rintangan antara lain banyak sekali persimpangan, ada Monas (Bung Karno dulu pernah minta agar tidak ada lintasan kereta yang elevated melalui Monas, namun sudah terlanjur lintas tengah di Gambir ternyata elevated). ada Harmoni, dll. Dari Dukuh Atas ke Monas

Sumber :
wikipedia.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar